Membantu anak yatim dan Fakir miskin, Melaksanakan sholat dengan khusuk |
Siapakah orang yang disebut mendustakan agama ?
Siapakah orang
yang shalat tapi mendapatkan siksa ?
Mengapa orang-orang
tersebut bias menjadi celaka ?
Ayo kita
pelajari surah Al-Mā’ūn untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.
A.
MEMBACA SURAH AL-MĀ’ŪN
Surah Al-Mā’ūn terdiri dari 7 ayat dan tergolong sebagai
surah Makkiyah sebab diturunkan pada periode dakwah Mekkah sebelum Rasulullah
Saw. dan para pengikutnya hijrah ke Yastrib atau Madinah. Surat Al-Maun berarti
bantuan penting atau hal-hal berguna, diambil dari kata Al-Mā’ūn. Surat Al-Mā’ūn
juga merupakan kisah cinta dan peduli terhadap sesame yang merupakan simbol dan
tujuan agama Islam.
Peristiwa penting dari turunnya surah Al-Mā’ūn adalah
berkenaan dengan apakah Abu Sufyan atau Abu jahal, Al-ash Ibn Walid atau selain
dari mereka. Konon setiap minggu mereka menyembelih unta. Suatu ketika, seorang
anak yatim datang meminta sedikit susu dan daging yang telah disembelih itu.
Namun, ia tidak memberinya bahkan menghardik dan mengusir anak yatim tersebut.
Maka turunlah ayat 1 sampai 3. Adapun ayat 4 sampai 7 yaitu turun berkaitan
dengan orang-orang munafik yang gemar pamer shalat, kikir atau bakhil memberi
pinjaman dan sebagainya.
Mari membaca surah Al-Mā’ūn dengan baik dan benar !
~ بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ~
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي
يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ. فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ
ٱلۡيَتِيمَ. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ
ٱلۡمِسۡكِينِ. فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ. ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ. ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ وَيَمۡنَعُونَ
ٱلۡمَاعُونَ.
Artinya :
1. Tahukah kamu
(orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang
yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak
menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang
yang berbuat riya,
7. dan enggan
(menolong dengan) barang berguna.
1. Tahukah kamu,
wahai Rasul, orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari
pembalasan di akhirat nanti?
2. Jika engkau
ingin tahu, maka para pendusta agama, hisab, dan hari pembalasan itulah orang
yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya
dengan menahan haknya. Dia tidak lagi peduli terhadap anak yang sudah
kehilangan tumpuan hidupnya itu.
3. dan dia tidak
mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin yang tidak mempunyai
kecukupan untuk memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari. Bila dia enggan
mendorong orang lain untuk memberi makan dan memperhatikan kesejahteraan anak yatim,
bagaimana mungkin dia, dengan kekikiran dan kecintaannya pada harta, mendorong
dirinya sendiri untuk berbuat demikian?
4-5. Maka binasa dan celakalah orang yang salat yang
memiliki sifat-sifat tercela berikut. Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar
waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.
6. Tidak hanya
itu, mereka jugalah orang-orang yang berbuat ria, baik dalam salatnya maupun
semua perbuatan baiknya. Dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat
pujian dan penilaian baik dari orang lain.
7. Dan di samping itu, mereka juga enggan
memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekadar meminjamkan barang
keperluan sehari-hari yang sepele. Hal ini mengindikasikan buruknya akhlak
mereka kepada orang lain. Dengan begitu, lengkaplah keburukan mereka. Selain
tidak beridabah kepada Tuhan dengan sempurna, mereka pun tidak berbuat baik
kepada manusia.
C. ISI POKOK
KANDUNGAN SURAH AL-MĀ’ŪN
Berikut ini isi kandungan surat Al-Mā’ūn, yaitu :
1. Surah Al-Mā’ūn menunjukkan kepada Rasulullah, siapa orang-orang yang
mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan.
2. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi
orang-orang yang mendustakan agama.
3. Surah Al-Mā’ūn menunjukkan ciri orang yang mendustakan agama dan
mendustakan hari pembalasan yaitu suka menghardik anak yatim dan tidak mau
memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Mereka juga lalai dari shalatnya,
riya’ serta tidak mau menolong sesama.
4. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi
orang-orang yang lalai dari shalatnya. Yaitu orang yang lalai dari tujuan dan
nilai-nilai shalat, mengerjakan shalat untuk dipuji orang dan tidak mau
membantu orang lain.
5. Shalat yang diterima Allah dan menyelamatkan seseorang
dari kecelakaan adalah shalat yang ikhlas serta berdampak pada kehidupannya,
menjadi lebih bertaqwa kepada Allah dan lebih menyayangi sesama manusia.
6. Sebaliknya, Allah menyukai orang-orang yang menyantuni
anak yatim dan membantu orang-orang miskin serta menolong sesama dengan apa
yang mereka bisa.
7. Islam mengajarkan hubungan baik kepada Allah melalui
ibadah yang ikhlas dan mengajarkan hubungan baik kepada sesama manusia dengan
membantu orang lain dan menolong yang lemah; termasuk menyantuni anak-anak
yatim dan memberi makanan orang-orang miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar