Kamis, 13 Agustus 2020

BahanAjarKelas 5 QURDIS KE 2 SURAH AL MAUN

Membantu anak yatim dan Fakir miskin,
Melaksanakan sholat dengan khusuk

 

Siapakah orang yang disebut mendustakan agama ?

Siapakah orang yang shalat tapi mendapatkan siksa ?

Mengapa orang-orang tersebut bias menjadi celaka ?

Ayo kita pelajari surah Al-Mā’ūn untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.

 

A.     MEMBACA SURAH AL-MĀ’ŪN

Surah Al-Mā’ūn terdiri dari 7 ayat dan tergolong sebagai surah Makkiyah sebab diturunkan pada periode dakwah Mekkah sebelum Rasulullah Saw. dan para pengikutnya hijrah ke Yastrib atau Madinah. Surat Al-Maun berarti bantuan penting atau hal-hal berguna, diambil dari kata Al-Mā’ūn. Surat Al-Mā’ūn juga merupakan kisah cinta dan peduli terhadap sesame yang merupakan simbol dan tujuan agama Islam.

Peristiwa penting dari turunnya surah Al-Mā’ūn adalah berkenaan dengan apakah Abu Sufyan atau Abu jahal, Al-ash Ibn Walid atau selain dari mereka. Konon setiap minggu mereka menyembelih unta. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit susu dan daging yang telah disembelih itu. Namun, ia tidak memberinya bahkan menghardik dan mengusir anak yatim tersebut. Maka turunlah ayat 1 sampai 3. Adapun ayat 4 sampai 7 yaitu turun berkaitan dengan orang-orang munafik yang gemar pamer shalat, kikir atau bakhil memberi pinjaman dan sebagainya.

Mari membaca surah Al-Mā’ūn dengan baik dan benar !

~ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ~

أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ. فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ. فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ. ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ. ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ. 

Artinya :

1.  Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2.  Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3.  dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

4.  Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

5.  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

6.  orang-orang yang berbuat riya,

7.  dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

 

B. TERJEMAH SECARA TAFSIRNYA

1.  Tahukah kamu, wahai Rasul, orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti?

2.  Jika engkau ingin tahu, maka para pendusta agama, hisab, dan hari pembalasan itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya. Dia tidak lagi peduli terhadap anak yang sudah kehilangan tumpuan hidupnya itu.

3.  dan dia tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin yang tidak mempunyai kecukupan untuk memenuhi keperluan hidupnya sehari-hari. Bila dia enggan mendorong orang lain untuk memberi makan dan memperhatikan kesejahteraan anak yatim, bagaimana mungkin dia, dengan kekikiran dan kecintaannya pada harta, mendorong dirinya sendiri untuk berbuat demikian?

4-5. Maka binasa dan celakalah orang yang salat yang memiliki sifat-sifat tercela berikut. Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.

6.   Tidak hanya itu, mereka jugalah orang-orang yang berbuat ria, baik dalam salatnya maupun semua perbuatan baiknya. Dia beramal tanpa rasa ikhlas, melainkan demi mendapat pujian dan penilaian baik dari orang lain.

7.  Dan di samping itu, mereka juga enggan memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekadar meminjamkan barang keperluan sehari-hari yang sepele. Hal ini mengindikasikan buruknya akhlak mereka kepada orang lain. Dengan begitu, lengkaplah keburukan mereka. Selain tidak beridabah kepada Tuhan dengan sempurna, mereka pun tidak berbuat baik kepada manusia.

 

C.    ISI POKOK KANDUNGAN SURAH AL-MĀ’ŪN

Berikut ini isi kandungan surat Al-Mā’ūn, yaitu :

1. Surah Al-Mā’ūn menunjukkan kepada Rasulullah, siapa orang-orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan.

2. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi orang-orang yang mendustakan agama.

3. Surah Al-Mā’ūn menunjukkan ciri orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan yaitu suka menghardik anak yatim dan tidak mau memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Mereka juga lalai dari shalatnya, riya’ serta tidak mau menolong sesama.

4. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya. Yaitu orang yang lalai dari tujuan dan nilai-nilai shalat, mengerjakan shalat untuk dipuji orang dan tidak mau membantu orang lain.

5. Shalat yang diterima Allah dan menyelamatkan seseorang dari kecelakaan adalah shalat yang ikhlas serta berdampak pada kehidupannya, menjadi lebih bertaqwa kepada Allah dan lebih menyayangi sesama manusia.

6. Sebaliknya, Allah menyukai orang-orang yang menyantuni anak yatim dan membantu orang-orang miskin serta menolong sesama dengan apa yang mereka bisa.

7. Islam mengajarkan hubungan baik kepada Allah melalui ibadah yang ikhlas dan mengajarkan hubungan baik kepada sesama manusia dengan membantu orang lain dan menolong yang lemah; termasuk menyantuni anak-anak yatim dan memberi makanan orang-orang miskin.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar