Sudah
kuduga dari awal, suatu saat nanti pasti ada orang yang menegur/ mengkritikku karena sikap dan tindakanku yang berbeda. Ternyata betul adanya, ada beberapa orang
mendatangiku dan menyampaikan kritik & tegurannya.
Suaasana keakraban dari suasana perbedaan |
Anggaplah ini orangnya, Y = aku sendiri, X1 = org pertama, X2 org kedua, X3 = org ketiga, X4 = org keempat.
Ini
percakapan diantara mereka denganku :
X1
: Kenapa bapak tidak ngomong ke saya untuk
melakukan hal itu, isnyaallah akan saya bantu ?
Y : Maaf, saya masih bisa berikhtiyar dan
melakukan sendiri suatu pekerjaan. Lagi pula anda kan masih punya kesibukan juga,
kenapa saya harus minta bantuan.
X2 : Kenapa bapak tidak segera menyampaikan hal itu, coba
segera disampaikan insyaallah tidak serumit ini ?.
Y : Maaf, saya lakukan ini karena saya memegang
teguh pernyataan anda, “kalau anda akan fokus dengan tugas barumu sebagai ketua”.
X3 : Kenapa bapak kok menyembunyikan hal itu, coba
bapak berterus terang mungkin tak ketinggalan robongan kami ?.
Y : Maaf, saya lakukan ini karena kalau saya ada dengan kalian
semua hanya punya 1 tujuan, khawatir anda tidak bisa fokus dengan tujuanmu karena tujuanku banyak bukan hanya 1.
X4 : Lantas, kenapa bapak melakukan semua yang tadi itu
?. “tercengang”.
Y : Heemm, kenapa kalian semua kok tercengang, saya lakukan semua itu karena saya orang yang miskin harta.
“semua
orang yang empat pada tambah tercengang sambil bisik-bisik diantara mereka”. Hhhahh,,,Hmmmmm”.
Y : yaa, maksudnya begini. Namanya orang gak
punya harta ya kan gak ada sesuatu yang mau diberikan kepada kalian, ya saya berusaha
memberikan media atau jalan untuk kalian supaya bisa menikmati apa yang seharusnya
kalian nikmati, toh yang merasakan kan kalian semua.
“mereka
semua kompak mengatakan”, “terimaksih banyak bapak !”
Y : Lhooooh,,,, kok berterima kasih ke saya, anda
semua tadi bilang mau mengkritikku karena saya dianggap keliru ?
X1 : ia, karena bapak telah mengajariku arti tentang “lakukan sesuatu itu
dengan STATUS DIRINYA SENDIRI”, bukan karena status tetangga, orang dekat,
saudara ataupun stutus-status yang lain.
X2 : ia, karena bapak telah mengajariku arti tentang “pentingnya memegang
sebuah prinsip serta punya komitmen”
X3 : ia, karena bapak mengajariku arti tentang “berpikir itu jangan hanya 1 sisi saja, tapi harus yang
komprehenship serta multi-arah”.
X4 : ia, karena bapak mengajariku arti tentang “yang paling baik itu yang selalu bisa setiap saat memberi
manfaat buat yang lain”.
Y : Oo,,, begitu maksudnya ?. jika itu semua dianggap baik, silahkan
diambil. Jika itu tidak baik, buanglah jauh-jauh.
“mereka
semua kompak mengatakan”, “Semua perbedaan belum tentu menunjukkan sebuah
permusuhan atau ketidak-sukaan”. Tapi sebaliknya, perbedaan itu adakalanya
mengarah pada satu muara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar